Setelah sekian kalinya menginjakan kaki di puncak mahabogor, akhir pekan kemarin gua Prayoga Wiradynata berjanji bertanah air satu, tanah air endonesia. Baru merasakan bagaimana rasanya benegoisasi dengan aa aa vila disana. Iya biasanya cuman tidur beralaskan daun teh kering kalo kesana. Cukup sengit dan alot percakapan gua dengan sang penawar jasa pencari kamar atau vila dengan hasil akhir 0-0 tanpa goal. *bunuh aja mendingan penulisnya*
Ternyata tak seburuk yang gua kira, mereka asik untuk diajak bernegoisasi. dengan bermodalkan tampang melas dan sedikit actout narik ingus, gua mampu menawar harga kamar yang tadinya 200ribu menjadi 150ribu. Dengan fasilitas yang gua dapatkan yaitu :
- 1 buah springbed yang menggunakan per dari pulpen 3 warna,
- 1 buah televisi 14" dengan channel yang tidak ada transtv nya jadi engga bisa nonton YKS,
- 1 buah meja televisi pas untuk menaruh televisi dan remote televisinya,
- 1 Kamar mandi yang sebenarnya hanya untuk tempat kencing doang (itu kamar mandi apa pohon beringin?) Dan,
- 1 buah rasa mistis yang cukup membuat gua memilih untuk tidur diluar kamar aja.
Hal baru lainnya adalah, perjalanan menuju kesana gua tempuh dengan bantuan sepedah motor yang baru gua milikin. Yaitu Jupiter MX. Motor ini cukup hemat bahan bakar. Berangkat dari Rajeg menuju puncak hanya menghabiskan satu ban dalem dan 40ribu untuk upah ngurut :'(

Hal baru lainnya adalah, dari kota Bogor nya. Yaitu pembangunan flyover. Cie AGABO (Anak GAul BOgor) sekarang bisa tuh ngerasain pacaran diatas flyover :).
Akan ada akang sang penawar jasa pencari vila engga yah nantinya diatas situ? plus teteh-teteh yang jual jagung bakar. hehehe
Kalo engga ada ya entar gua sama nyokap gua yang mau jualan disitu :))
Dan terakhir dari gua tentang gua kemarin kepuncak. Bahwa setelah kesekian kalinya gua mengamati, ternyata Puncak memang benar-benar 11-12 dengan Rajeg. Beberapa contoh diantaranya dari pengamatan gua ialah :
No. Hal Puncak Rajeg
1. Kebunnya. Kebun Teh. Kebun singkong dan pisang
2. Bahasa. Sunda halus. Sunda juga. Tapi kurang diamplas.
3. Cuaca Sering berkabut Sering berkabut juga. Tapi bau plastik.
4. Lokasi Kabupaten Bogor Kabupaten juga. Tapi Tangerang.
4. Isi sendiri. Isi sendiri. Isi sendiri.
Jelaskan? bahwa Rajeg itu sesungguhnya sangat berpotensi untuk menjadi tempat wisata dan rekreasi disaat BOKEK dan engga tau mau numpang kencing dimana lagi.
"Sesuatu yang baru akan memiliki kesan tersendiri jika kita menjalankannya. Jika tidak menjalankannya maka kita tidak akan merasakan sesuatu yang baru."
Read more...